jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta menyebut tawaran solusi dua negara dari Indonesia untuk menyelesaikan konflik di Gaza, Palestina, hanya bisa menjadi simbol diplomasi ketika PBB dan dunia internasional tak punya langkah konkret.
"Hanya akan menjadi simbol diplomasi tanpa memberikan dampak bagi rakyat Palestina yang hingga kini masih mengalami penjajahan," kata dia kepada awak media, Kamis (25/9).
Adapun, konflik di Gaza tak henti akibat Israel yang menggempur Palestina. Negara Zionis itu juga memblokir akses pihak lain memberikan bantuan.
Indonesia di sisi lain konsisten menawarkan solusi dua negara atau two-state solution seperti disampaikan saat forum di Markas Besar PBB, New York, Senin (22/9) waktu setempat.
Presiden RI Prabowo Subianto dalam pidatonya menyebut Indonesia bakal mengakui keberadaan Israel apabila Palestina merdeka.
Sukamta pun menyambut positif langkah 159 negara, termasuk dari Barat, yang mengakui Palestina sebagai negara.
"Pengakuan atas Palestina menunjukkan adanya pergeseran sikap global terhadap isu Palestina," lanjut legislator fraksi PKS itu.
Sukamta mengatakan amanat konstitusi Indonesia, khususnya Pembukaan UUD 1945 jelas, yakni menghapus segala bentuk penjajahan.