jpnn.com, JAKARTA - Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (GAPASDAP) menunggu hasil investasi yang sedang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengenai penyebab tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada 2 Juli 2025.
Organisasi tempat berkumpulnya pelaku usaha penyeberangan tersebut berharap proses investigasi yang sedang dilakukan oleh KNKT juga dapat memberikan rekomendasi yang konstruktif, objektif, dan berbasis data teknis.
"Dalam semangat tersebut, kami mengimbau agar semua pihak menghindari generalisasi dan tetap menunggu hasil investigasi resmi penyebab insiden," ujar Ketua Umum DPP GAPASDAP, Khoiri Soetomo.
Selain itu, Gapasdap juga menyambut baik niat Komisi V DPR RI untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran agar ke depan, masalah keselamatan pelayaran dapat menjadi perhatian semua pihak, baik regulator, operator maupun pengguna jasa.
Khoiri menilai rencana evaluasi menyeluruh terhadap sistem keselamatan pelayaran tersebut sangat baik.
Gapasdap juga mendesak pemerintah untuk memberikan dukungan nyata dalam rejuvenasi armada, termasuk melalui skema pembiayaan ringan dan stimulus fiskal, serta mendorong industri galangan kapal nasional agar mampu menyediakan kapal berkualitas tinggi dengan waktu pengerjaan yang efisien dan harga yang lebih kompetitif.
Sebagai asosiasi, DPP GAPASDAP tetap berkomitmen untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan transportasi penyeberangan yang andal, selamat, manusiawi, dan berkelanjutan, demi kepentingan masyarakat luas serta mendukung konektivitas nasional.(chi/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi: