3 hours ago
5
jateng.jpnn.com, SEMARANG - Semarang Night Carnival (SNC) 2025 menjadi gelaran puncak perayaan Hari Jadi ke-478 Ibu Kota Jawa Tengah (Jateng) tersebut pada Minggu (4/5).
Acara berskala nasional ini akan diikuti lebih dari 150 peserta parade kostum dan menempuh rute sepanjang sekitar 4 kilometer dari Titik Nol Kilometer atau depan Kantor Pos Besar Johar menuju Balai Kota Semarang.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang Wing Wiyarso menyebut tema yang diusung tahun ini, yaitu "Perisai Nusantara" yang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia dan terinspirasi dari filosofi lambang negara, Garuda Pancasila.
Wing menjelaskan tema tersebut diterjemahkan dalam empat subtema utama, yaitu burung cendrawasih, burung merak, bunga anggrek, dan penjor. Tema ini dipilih sebagai refleksi dari semangat keberagaman Kota Semarang.
"Tema ini tidak sekadar memuat filosofi lambang negara kita maupun kebanggaan budaya Indonesia, melainkan juga refleksi dari Semarang, sebuah kota layaknya miniatur Indonesia yang terus bergerak, tempat kebudayaan dan peradaban tetap berjalan bersamaan," ujar Wing.
Menurutnya, SNC 2025 akan menjadi panggung kolaborasi lintas daerah dan negara. Peserta tak hanya berasal dari kota-kota di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Solo, Kediri, Grobogan, dan Jember, tetapi juga dari Korea Selatan dan Australia.
Selain parade kostum, rangkaian acara juga akan dimeriahkan dengan penampilan drum band dari Akademi Kepolisian (Akpol).
Termasuk sebanyak 4.478 porsi soto disiapkan secara gratis untuk masyarakat dalam puncak perayaan Hari Jadi ke-478 Kota Semarang. Nantinya juga ada pemberian penghargaan kepada lima soto legendaris Kota Semarang. Acara ini disebut sebagai Soto Vaganza.
"Semua orang punya kesempatan untuk bergabung dan memeriahkan agenda tahunan ini. Ada hiburan, ada makan soto gratis," ujarnya.
Dia berharap Semarang Night Carnival tahun ini memberikan bukti nyata atas semangat kreativitas berpadu dedikasi tanpa henti terhadap kebudayaan.
"Semoga berjalan lancar dan sukses sehingga menjadi bagian dari cerita Kota Semarang yang tidak terlupakan," ujarnya.(wsn/jpnn)
