jpnn.com - Tokoh masyarakat kelahiran Sumatera Utara (Sumut) yang tinggal di Jakarta, Sanggam Hutapea mengatakan bencana alam dahsyat berupa banjir bandang dan longsor yang melanda Provinsi Aceh, Sumatera Utara (Sumut) dan Sumatera Barat (Sumbar) merupakan beban berat bagi para korban, bukan hanya kerugian material, tetapi juga nonmaterial.
Bagi pemerintah, tanggung jawab bukan hanya sekadar memperbaiki infrastruktur dasar dan fasilitas layanan publik agar berfungsi normal dan membangun kembali lebih baik dari sebelumnya.
Namun, tanggung jawab lebih besar pasca bencana yakni kemungkinan ada banyak anak-anak yang kehilangan orang tua.
Untuk itu, Sanggam mendorong pemerintah mendaklarasikan Gerakan Orang Tua Asuh untuk anak-anak korban Bencana Alam Sumatra.
Gerakan ini dinilai penting sebagai salah satu upaya menjamin masa depan anak-anak korban banjir dan longsor di Sumatera.
“Keberadaan anak anak yang kehilangan orang tua akibat korban bencana banjir ini perlu mendapatkan figur pengganti ayah dan ibu yang tepat demi masa depan mereka. Untuk itu pemerintah perlu menginisiasi orang tua asuh bagi anak-anak,” kata Sanggam Hutapea melalui percakapan Kamis (11/12/2025).
Sanggam mengimbau Presiden Prabowo Subianto untuk mengeluarkan instruksi kepada pejabat negara di lingkup pemerintahan untuk menjadi orang tua asuh anak-anak korban bencana banjir dan longsor Sumatra.
Sanggam menekankan hak asuh dan perlindungan anak-anak korban bencana merupakan aspek krusial dari respons kemanusiaan dan hukum.












































