jpnn.com - TANGERANG - Memiliki rumah layak huni merupakan impian banyak keluarga di pesisir Tangerang di tengah tantangan hidup dan keterbatasan ekonomi.
Bagi sebagian orang, rumah menjadi tempat berteduh. Namun, bagi keluarga-keluarga lainnya, seperti Ibu Siti, rumah juga adalah soal harga diri dan masa depan.
Hal ini pula yang mendorong Agung Sedayu Group dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menghadirkan program bedah rumah secara konkret dan menyeluruh.
“Kami melihat langsung kondisi rumah-rumah yang memang tidak layak huni. Ada yang nyaris roboh, ada yang lembab dan gelap karena tidak sehat untuk ditinggali,” ungkap Direktur Estate Management Agung Sedayu Group Restu Mahesa.
Sejak diluncurkan pada 13 Mei 2025, program ini telah menyasar enam kecamatan dengan tingkat kebutuhan tertinggi akan hunian yang layak: Kosambi, Teluknaga, Pakuhaji, Mauk, Kemiri, dan Kronjo.
Tim dari kedua lembaga melakukan survei dan monitoring lanjutan pada 4 Juli, meninjau langsung rumah-rumah yang akan dan telah dibedah.
“Kami ingin lebih dari sekadar membangun rumah. Kami ingin mengubah hidup,” ungkapnya.
Bagi warga penerima bantuan, program tersebut lebih dari sekadar proyek konstruksi, tetapi ini adalah titik balik kehidupan.