Potensi Nikel di Indonesia Menjanjikan, Tapi Tetap Harus Taat Aturan

2 hours ago 2

Potensi Nikel di Indonesia Menjanjikan, Tapi Tetap Harus Taat Aturan

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Ilustrasi kawasan industri nikel. (Reuters: Ajeng Dinar Ulfiana)

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif ReforMiner Institute Komaidi Notonegoro melihat potensi secara keseluruhan industri nikel di Indonesia memiliki prospek yang cukup bagus.

Hal ini ditopang juga dengan komitmen pemerintah mengenai hilirisasi nikel hingga perkembangan industri kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).

Terlebih, Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar dunia, tidak heran Indonesia dicap sebagai raja nikel dunia.

Namun, untuk memaksimal hal tersebut, aktivitas pertambangan nikel di Indonesia juga harus memperhatikan aspek-aspek sesuai kaidah yang berlaku, terutama dampak lingkungan.

"Kita memang menguasai sebagian cadangan nikel dunia dengan industri EV yang membutuhkan baterai sebagian besar komponennya dari nikel, saya kira prospeknya cukup baik," kata Komaidi.

Total cadangan bijih nikel per 2024 tercatat sebesar 5,913 miliar ton. Terdiri dari cadangan terkira sebesar 3,818 miliar ton dan cadangan terbukti sebesar 2,095 miliar ton.

Artinya, sambung Komaidi apabila produksi bijih nikel per tahun diestimasikan sebesar 173 juta ton seperti data tahun 2024, maka sisa umur cadangan bijih nikel Indonesia diperkirakan hanya sampai 34 tahun.

Meski demikian, Komaidi mengakui saat ini industri baterai EV dan teknologi kendaraan listrik juga berkembang sehingga bisa menggunakan komponen atau bahan baku lain selain nikel, sehingga nikel tetap dipakai tetapi porsinya tidak sebesar sebelumnya.

Aktivitas pertambangan nikel di Indonesia juga harus memperhatikan aspek-aspek sesuai kaidah yang berlaku, terutama dampak lingkungan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |