jpnn.com, BANDUNG - Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Jawa Barat, PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) buka suara mengenai polemik tempat wisata Hibisc Fantasy di Puncak Bogor, yang dibongkar Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi geram sebab tempat wisata milik Jaswita itu diduga menjadi biang kerok banjir bandang di wilayah Jabodetabek. Kawasan Hibisc dibongkar karena menyalahi aturan.
Menurut Dedi, dari 35 bangunan wisata Hibisc Puncak Bogor, hanya 14 izin bangunan yang diajukan ke Pemkab Bogor.
Dugaan pelanggaran berikutnya adalah ketidaksesuain tata bangunan (site plan) kawasan dengan perencanaan.
“Maka itu menjadi kewenangan Satpol PP untuk melakukan tindakan peringatan sampai pembongkaran,” kata Dedi, Sabtu (8/3/2025).
Sementara itu, Jaswita sedang mengevaluasi kinerja anak perusahaannya bernama Jaswita Lestari Jaya (JLJ).
Dirut Jaswita Wahyu Nugroho Heru Cahyo menyatakan fokus pada evaluasi, termasuk memanggil perwakilan JLJ selaku salah satu pengelola Hibisc dalam waktu dekat.
“Kami masih melakukan evaluasi terkait kondisi yang ada. Insya Allah minggu depan kami akan mengundang JLJ untuk melakukan evaluasi menyeluruh terkait Hibisc,” ucap Wahyu.