jpnn.com - BANDA ACEH - Kapolda Aceh Irjen Achmad Kartiko mengingatkan para peserta seleksi calon anggota Polri untuk tidak mempercayai calo atau pihak mana pun yang menjanjikan kelulusan dengan imbangan sejumlah uang. “Kelulusan ditentukan oleh kemampuan diri sendiri,” kata Irjen Achmad Kartiko di Banda Aceh, Sabtu (8/3).
Menurut dia, banyak kasus masyarakat tertipu dengan praktik percaloan tersebut, yang mana setelah memberikan sejumlah uang, tetapi peserta seleksi gagal dalam proses rekrutmen dan tidak berhasil menjadi anggota Polri.
Irjen Achmad Kartiko menyatakan prinsip utama dalam seleksi calon anggota Polri, baik taruna, bintara, maupun tamtama, di lingkungan Polda Aceh, yakni prinsip bersih, transparan, akuntabel, dan humanis.
"Nilai tes peserta seleksi murni dari hasil dan kemampuan sendiri tanpa adanya rekayasa atau perubahan. Jika peserta merasa nilai seleksi tidak sesuai, mereka diberikan kesempatan mengajukan koreksi langsung kepada panitia," kata Achmad Kartiko.
Jenderal bintang dua Polri itu mengatakan tantangan tugas Polri makin kompleks. Oleh karena itu, anggota harus mampu menjadi teladan serta terus berinovasi dan berkreasi untuk mewujudkan transformasi menuju Polri yang presisi.
Dia pun mengatakan pengelolaan sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam mewujudkan Polri yang unggul. Upaya dilakukan dengan merekrut anggota Polri yang memenuhi standar guna mencetak sumber daya unggul di era Police 4.0.
"Polda Aceh mendukung seleksi penerimaan calon anggota Polri yang objektif dan berkualitas. Para peserta juga sudah menandatangani pakta integritas dan pengucapan sumpah mengikuti seleksi secara jujur, transparan, dan bertanggung jawab," kata Achmad Kartiko. (antara/jpnn)