Perang Listrik

3 hours ago 2

Oleh: Dahlan Iskan

Perang Listrik

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Dahlan Iskan. Foto/ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Tidak ada lagi istilah diplomasi empat mata. Terjadi kali kedua: Presiden Donald Trump menerima kepala pemerintahan Irlandia di depan media. Juga di Gedung Putih.

Maka pertemuan yang seharusnya empat mata pun bisa disaksikan publik secara live.

Bedanya: kali ini tidak terjadi pertengkaran. Tidak seperti saat Trump menerima Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

Dalam peristiwa kedua ini Perdana Menteri Irlandia Micheal Martin praktis hanya seperti jadi penonton konferensi pers Trump. Yakni penonton yang waswas: jangan-jangan wartawan memancing-mancing Trump soal perdagangan antar-dua negara.

Wartawan pasti memancingnya. Masalahnya: apakah Trump terpancing.

Pasti. Trump mudah terpancing. Maka keluarlah kata-kata pedas yang tidak biasa diucapkan dalam sebuah diplomasi.

Basa-basi di awal pertemuan tidak ada maknanya lagi. Trump langsung menyemprot tamunya tanpa melihat ke wajah sang tamu.

Memang, kata Trump, hubungan kedua negara sangat baik. Namun, apa arti "baik" itu kalau di pihak Amerika Serikat terus-menerus mengalami defisit perdagangan. Sangat besar. Amat sangat besar. Berpuluh tahun.

Sedunia kini jengkel kepada Trump. Dia tidak peduli. Mungkin dunia perlu mengerahkan PBB –Persatuan Buzzer Buzzer– sedunia untuk terus memancing emosinya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |