jpnn.com, JAKARTA - Dunia tinju amatir Indonesia sedang dilanda krisis. Persatuan Tinju Amatir Indonesia (Pertina), organisasi yang sudah lama berdiri sejak 1959, kini menghadapi tantangan berat.
Penyebabnya adalah munculnya organisasi baru yang tidak diakui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), tetapi tiba-tiba direkomendasikan oleh Komite Olimpiade Indonesia (KOI) jadi Federasi Nasional.
Perpecahan ini memicu tuduhan adanya konspirasi yang dilakukan oleh oknum-oknum, yang menurut Pertina, mengorbankan prestasi atlet demi kepentingan pribadi.
Wakil Ketua Umum PP Pertina Ivanhoe Semen mengungkapkan kekecewaannya.
“Polemik ini bermula dari keputusan KOI yang tiba-tiba melarang Pertina dengan alasan tidak berafiliasi dengan badan tinju dunia, Lo WB,” katanya.
“Keputusan ini janggal, karena dilakukan tanpa pemberitahuan atau peringatan yang memadai,” imbuhnya.
Sri Syahril dari PP Pertina menambahkan ini seperti membalikkan telapak tangan. Pelarangan ini terlalu mudah dan tanpa alasan yang kuat.
"Kami menduga ada kepentingan dan ambisi pribadi di balik semua ini," ujarnya.