jpnn.com - Eceng gondok yang semula dianggap sebagai gulma pengganggu di Danau Cinta, Desa Walahar, Karawang, kini berubah menjadi sumber kehidupan berkat inovasi Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB).
Salah satu inovasi unggulan yang lahir dari kegiatan ini adalah pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku MASACO (Membran Selulosa Eceng Gondok). Ini merupakan sebuah terobosan berbasis sumber daya lokal yang digunakan untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat.
"Inovasi ini menjadi contoh nyata antara komunitas dan ekosistem lokal mampu menghasilkan solusi yang relevan dan berdampak jangka panjang," kata Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Muslim Dharmawan, Kamis (17/7).
Program yang digulirkan sejak 2021 ini terinspirasi dari tradisi lokal membersihkan Sungai Citarum, dengan tiga fokus utama yakni pemulihan danau, pemberdayaan ekonomi, dan pengelolaan sampah organik. Hasilnya, eceng gondok yang dulu memenuhi Danau Cinta kini dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Pemanfaatan itu yakni sebagai Filter Air MASACO yang mampu meningkatkan kualitas air danau secara alami, Kerajinan tangan UMKM seperti tas dan anyaman dan juga biogas ramah lingkungan.
"Eceng gondok juga digunakan untuk membantu menyaring air danau melalui teknologi filter MASACO, sehingga kualitas air semakin baik,” ujar salah satu pemuda penggerak perekonomian kreatif dan kepedulian lingkungan Desa Walahar, Enjang Ramdani.
Selain itu, salah satu pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekaligus pengrajin lokal, Rasam, menyampaikan rasa puasnya terkait pemanfaatan dan pengembangan teknologi dalam Program Ngabedahkeun Walahar yang dilaksanakan di Danau Cinta.
"Dahulu eceng gondok hanya jadi masalah, sekarang jadi penghasilan," ujar Rasam.