jpnn.com, JAKARTA - Rumah Sakit Abdi Waluyo meresmikan pusat penanganan penyakit radang usus atau Inflammatory Bowel Disease (IBD) Center dan Rudolf Simadibrata Gastroenterology-Hepatology & Endoscopy Center di Jakarta pada Jumat (12/9).
Kedua fasilitas itu dirancang untuk menangani berbagai keluhan sistem pencernaan melalui layanan multidisiplin dan akan terus berkolaborasi secara internasional.
RS Abdi Waluyo menyadari dampak signifikan penyakit peradangan usus, khususnya IBD atau penyakit radang usus terhadap kualitas hidup masyarakat.
Hal itu mendorong mereka untuk menjadikan penyakit tersebut sebagai fokus utama.
Selain itu, RS Abdi Waluyo merupakan yang pertama di Indonesia yang khusus menangani penyakit tersebut.
Kasus IBD khususnya akan ditangani dengan holistik oleh IBD Center RS Abdi Waluyo.
Spesialis Penyakit Dalam bidang Gastroenterologi-Hepatologi di RS Abdi Waluyo, Prof. dr. Marcellus Simadibrata mengatakan pihaknya memandang penyakit pencernaan, khususnya penyakit radang usus (IBD), sebagai kondisi yang memerlukan perhatian khusus karena dampaknya negatif terhadap kualitas hidup.
"Prevalensi IBD sendiri terus meningkat di Indonesia dan kawasan Asia-Pasifik. Berdasarkan pengalaman kami, banyak pasien datang ke RS Abdi Waluyo dengan diagnosis IBD yang bervariasi dari ringan hingga berat," ujar Marcellus dalam siaran persnya, Jumat (12/9).