jpnn.com, SEMARANG - Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Kota Semarang Bambang Pranoto Purnomo mengungkapkan bahwa para pengusaha angkot mengalami kerugian besar gegara banyaknya jalanan rusak di ibu kota Provinsi Jawa Tengah itu.
Menurutnya, bagian per roda angkot kerap rusak karena benturan di jalan berlubang.
"Aduan-aduan dari (pengusaha, red) angkutan yang ada di Kota Semarang ini rata-rata banyak per yang putus," kata Bambang ditemui, Sabtu (15/2).
Para pengusaha angkot terpaksa merogoh kocek dalam-dalam untuk mengganti suku cadang jumlah besar. Dia mengatakan uang yang harus dikeluarkan tak cukup Rp 1 juta.
Belum lagi, kerugian dalam bentuk operasional angkot yang otomatis berhenti untuk menunggu waktu perbaikan.
Pihaknya berharap penambalan jalan berlubang harus dilakukan sebelum pergantian wali kota Semarang. Menurutnya, ini menjadi tanggung jawab Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita.
"Kami minta Pemerintah Kota Semarang yang masih dipegang Mbak Ita harus memerintahkan DPU (Dinas Pekerjaan Umum, red) untuk menambal jalan-jalan yang berlubang. Sekarang ada korban meninggal dua orang. Jangan ada korban jiwa lagi," ujar Bambang.
Baginya, kerusakan jalan raya Kota Semarang yang terjadi kali ini merupakan yang paling parah. Dia menyebut Mbak Ita kurang optimal dalam memberikan kepedulian terbadap infrastruktur.