jpnn.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menyebut Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa sebaiknya tidak diganggu dengan propaganda elektabilitas menyambut kontestasi politik 2029 dalam menjalankan tugas sebagai pembantu Presiden RI Prabowo Subianto.
Dia berkata demikian demi menanggapi soal elektabilitas tinggi Purbaya menurut temuan IndexPolitica Indonesia.
"Purbaya akan baik jika tidak diganggu dengan propaganda elektabilitas, tetapi perlu diberi evaluasi kinerja," kata Dedi melalui layanan pesan, Jumat (31/10).
Toh, kata dia, Purbaya selama ini tak terkesan membuat kegiatan populis dan selalu konsisten berbicara tentang keuangan dan anggaran.
Dedi menilai langkah eks Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berbeda 180 derajat dengan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi, eks Gubernur Jakarta Anies Baswedan, dan Wapres RI Gibran Rakabuming Raka.
"Purbaya selalu bicara soal keuangan dan anggaran, berbeda dengan Dedi Mulyadi, Anies, bahkan Gibran yang memang banyak lakukan gimik," ungkapnya.
Dedi juga menilai terlalu dini bicara elektabilitas dalam konteks 2029, karena dinamika politik nasional yang tidak stabil.
Hanya saja, Dedi menyebut tidak bisa dinihilkan bahwa saat ini memang sosok Purbaya sedang diminati publik.


 
 






































