Pemprov Jateng: Transisi Energi Terbarukan Bukan Soal Sulit, Tetapi..

2 days ago 16

 Transisi Energi Terbarukan Bukan Soal Sulit, Tetapi..

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Provinsi Jateng Sujarwanto. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Pemprov Jateng) menegaskan bahwa transisi menuju energi baru terbarukan (EBT) bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan.

Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Provinsi Jateng Sujarwanto menyatakan kunci utamanya terletak pada kemauan, tekad serta perubahan pola pikir terhadap energi dan lingkungan.

"Yang dibutuhkan hanyalah kemauan dan keberanian untuk berubah. Bukan soal sulit atau tidak, tetapi bagaimana kita memandang masa depan dan bertindak hari ini," ujar Sujarwanto dalam Central Java Youth Sustainability Forum 2025 di Legacy Hall Semarang, Sabtu (3/5).

Dia menegaskan semangat perubahan harus lahir dari generasi muda, terlepas dari usia.

"Yang muda bukan soal umur, tapi semangatnya. Anak-anak muda hari ini sudah berpikir tentang keberlanjutan dan memberi kontribusi nyata untuk pembangunan," katanya.

Menurutnya, pembangunan berkelanjutan adalah tindakan yang tidak hanya menyelesaikan masalah hari ini, tetapi juga memastikan tersedianya sumber daya untuk generasi berikutnya.

Sujarwanto menyebut sumber EBT sebenarnya sudah tersedia di sekitar masyarakat dan telah dimanfaatkan dalam berbagai bentuk.

Dia menyebut contoh konkret seperti penggunaan panas matahari, aliran air dan bahkan gas limbah untuk kebutuhan energi rumah tangga.

"Sampah digunakan, panas matahari dimanfaatkan, air mengalir digunakan. Bahkan gas berbahaya bisa diolah menjadi gas untuk memasak. Semua itu sudah berjalan di Jateng," ujarnya.

Dia menolak anggapan bahwa EBT identik dengan biaya tinggi.

Menurutnya, persepsi mahal muncul dari pola pikir lama yang tidak lagi relevan dengan tuntutan pasar masa kini.

"Hari ini hampir semua industri sudah pakai energi surya, mulai dari 1 hingga 3 megawatt. Pasar memang menuntut itu green industry, green economy, green production. Yang tidak ikut akan tertinggal," katanya.

Pihaknya mendorong masyarakat agar memulai dari langkah sederhana, seperti menggunakan motor listrik atau memasang panel surya di rumah.

"Semua itu bisa mengurangi emisi gas rumah kaca. Jadi, tidak mahal dan bisa dilakukan oleh siapa pun," ujarnya.

Menurutnya, Pemprov Jateng telah memfasilitasi berbagai program pemanfaatan energi baru terbarukan.

Antara Dia mencatat, setidaknya delapan kabupaten telah menerapkan model tersebut.

"Contoh nyata sudah banyak. Tinggal bagaimana kita memperluas pemahaman dan partisipasi. Forum-forum diskusi seperti ini sangat penting untuk menyebarkan gagasan dan mendorong keterlibatan lebih luas," kata Sujarwanto.(wsn/jpnn)


Asisten Ekonomi Pembangunan Setda Jateng Sujarwanto menyebut kunci utamanya terletak pada kemauan, tekad, perubahan pola pikir terhadap energi & lingkungan.


Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |