jpnn.com, TANGSEL - Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) mulai melakukan aksi cepat penanganan penumpukan sampah di sejumlah titik, termasuk area flyover Ciputat yang sempat viral.
Upaya pengangkutan dilakukan secara bertahap dengan pengerahan armada tambahan dan satuan tugas khusus.
Wali Kota Benyamin Davnie melalui Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Tangerang Selatan, Tb. Asep Nurdin, menyampaikan permohonan maaf yang tulus dan mendalam kepada seluruh warga Tangerang Selatan atas ketidaknyamanan yang terjadi.
"Bapak Wali Kota menyadari dan merasakan betul betapa tidak nyamannya kondisi ini bagi warga. Tumpukan sampah yang tinggi, bau menyengat, hingga ancaman kesehatan dari air lindi adalah masalah serius. Beliau menegaskan bahwa kenyamanan dan kesehatan lingkungan warga adalah prioritas utama kami," ujar Asep dalam keterangannya pada Rabu (17/12).
Asep memaparkan data faktual bahwa produksi sampah harian di Tangsel saat ini mencapai 1.200 hingga 1.300 ton, sementara kapasitas penanganan eksisting berada di angka 1.050 ton.
Defisit harian yang terakumulasi inilah yang menyebabkan terjadinya penumpukan di fasilitas publik.
Sebagai langkah aksi, Pemkot Tangsel telah mengambil tindakan. Yakni mulai dari pengerahan Satuan Tugas Khusus dan 15 armada truk tambahan untuk memastikan penumpukan sampah bisa berkurang di sejumlah titik,sepeti di area flyover Ciputat.
"Kemudian sterilisasi lingkungan yaitu area yang telah dibersihkan langsung disemprot dengan Bio-Desinfektan untuk menetralkan air lindi yang berbahaya dan menghilangkan bau. Kemudian penempatan personel gabungan di lokasi rawan untuk mencegah pembuangan liar. "Tidak ada lagi toleransi untuk pembuangan sampah sembarangan di fasilitas publik," tegas Asep.












































