jatim.jpnn.com, SURABAYA - Sebanyak 13 bangunan liar yang berdiri di kawasan sempadan Sungai Lamong, Kecamatan Benowo dibongkar dalam operasi gabungan yang digelar pada Jumat (16/5).
Penertiban itu merupakan hasil kolaborasi antara Pemerintah Kota Surabaya dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo,m karena bangunan tersebut berdiri di atas lahan milik BBWS tanpa izin.
Kegiatan utu melibatkan lebih dari 50 personel dari Satpol PP Surabaya, didukung oleh petugas dari Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM), Satpol PP Provinsi Jawa Timur, TNI-Polri, serta jajaran pemerintahan setempat.
Camat Benowo Denny Christupel Tupamahu, menyebutkan bahwa sebelum langkah penertiban dilakukan, pihaknya telah menawarkan relokasi kepada para pedagang yang menempati lahan tersebut, khususnya warga dari Kelurahan Romokalisari.
“Upaya relokasi sebenarnya sudah dilakukan sebelumnya, namun banyak pedagang menolak karena lokasi alternatif dianggap terlalu jauh dari kawasan pergudangan, yang selama ini jadi pusat aktivitas mereka,” ungkap Denny.
Dia menambahkan dua lokasi telah disiapkan sebagai opsi relokasi, yakni lahan milik pemerintah kota di Dukuh Gedong RW 3 dan kawasan Adventure Land Romokalisari.
Kendati demikian, proses relokasi masih diupayakan bersama pemilik lahan lainnya demi mencari solusi yang lebih disetujui warga.
Di sisi lain, Ketua Tim Penindakan Satpol PP Surabaya Agnis Juistityas mengungkapkan bahwa operasi ini merupakan tindak lanjut atas permintaan resmi dari BBWS Bengawan Solo kepada Wali Kota Surabaya.
