jpnn.com - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid mengakatakan, banyak tanah yang menjadi musnah akibat banjir yang terjadi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat.
Nusron Wahid mengaku, berdasarkan data sementara dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dari Kementerian Dalam Negeri terdapat 65 ribu hektare sawah yang tergenang lumpur, dan berpotensi menjadi tanah musnah.
"Hal ini tentunya akan berdampak pada perubahan tapal-tapal batas lahan dan sebagainya," kata Nusron dkutip Jumat (12/12).
Karena itu, untuk sementara pemerintah akan mengeklaim lahan, tanah dan sawah milik warga yang terdampak bencana Sumatra ini. Setelah itu akan dicek dan didata, sehingga akan ketahuan di bidang tanah tersebut dulunya dimiliki siapa.
"Itu akan kami wujudkan. Sehingga bagi sawahnya yang hangus akibat bencana dipastikan aman. Kalau sertifikatnya hilang mau mengurus lagi dipastikan itu juga gampang dan dipastikan tidak dipungut biaya lagi," bebernya.
Nusron Wahid juga memastikan korban bencana banjir di Sumatra yang ingin mengurus dokumen sertifikat tanahnya lagi tidak dipungut biaya alias gratis.
"Kami umumkan bagi masyarakat yang terdampak bencana banjir, kalau mau mengurus dokumen tanah lagi, kami pastikan tidak dipungut biaya," ujarnya.
Nusron Wahid dan jajarannya kementeriannya siap melindungi lahan-lahan di tiga provinsi Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat dari ancaman mafia tanah.











































