jpnn.com, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar doa bersama bertajuk “Doa Untuk Negeri: Satu NU, Satu Bangsa” di Masjid KH Hasyim Asy’ari, Jakarta Barat, Jumat malam (26/12).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Gus Ipang dan Gus Miftah tersebut menjadi ikhtiar kolektif warga Nahdliyin untuk menguatkan pemulihan pascabencana di Sumatera sekaligus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman iklim ekstrem.
Doa bersama ini dihadiri jajaran pimpinan PBNU, ulama, serta tokoh nasional.
Sejumlah nama yang dijadwalkan hadir, antara lain Rois Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar, Gus Miftah, Habib Zaidan, Gus Ipul, hingga Gus Ipang Wahid.
PBNU menegaskan, kegiatan ini mengusung pesan kuat persatuan bangsa di tengah berbagai tantangan yang dihadapi Indonesia. Melalui tema “Satu NU, Satu Bangsa”, PBNU mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menanggalkan perbedaan dan bersatu menjaga keselamatan negeri.
PBNU juga menekankan tidak ada ruang bagi perpecahan, terutama saat bangsa sedang menghadapi bencana dan dampak perubahan iklim yang kian nyata.
Rangkaian acara diawali dengan pembukaan dan sambutan, dilanjutkan pembacaan ayat suci Al-Qur’an serta shalawat dan istighotsah bersama.
Sejumlah ulama dan tokoh NU turut menyampaikan tausiyah yang menekankan pentingnya solidaritas, kepedulian sosial, dan penguatan nilai kebangsaan sebagai fondasi menghadapi situasi darurat kebencanaan.












































