Pangeran: Hentikan Narasi Mengadu Domba Antara Jokowi dan Prabowo

1 week ago 34

 Hentikan Narasi Mengadu Domba Antara Jokowi dan Prabowo

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Sekretaris Jenderal Gibranku, Pangeran Mangkubumi. Foto: Source for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Opini publik yang mencoba mengaitkan dinamika aksi kericuhan demonstrasi dengan keterlibatan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) merupakan bentuk adu domba.

Sekretaris Jenderal Gibranku, Pangeran Mangkubumi menyebut upaya itu bertujuan untuk membenturkan dua tokoh besar antara Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.

“Kami mencermati adanya narasi-narasi yang sengaja dibentuk untuk menciptakan dikotomi antara Presiden Prabowo dan Jokowi, seolah ada kepentingan tersembunyi yang dimainkan oleh Gibran maupun PSI. Ini bukan hanya absurd, tetapi juga merupakan bentuk manipulasi yang merendahkan kecerdasan publik,” tegas Pangeran dalam keterangan tertulis pada Selasa, 2 September 2025.

Dia juga secara lantang mengatakan narasi yang mencoba menggiring opini bahwa Gibran atau PSI sedang memainkan peran ganda adalah tafsir politis yang dibangun tanpa dasar yang objektif.

Pangeran menduga ada upaya soft character assassination agar agenda konsolidasi nasional yang sedang dibangun antar elit tidak terwujud.

“Jika ada yang berfikir Gibran menjadi simbol oposisi dalam diam, tentu itu artinya mereka keliru dalam membaca peta. Gibran adalah bagian dari pemerintahan yang sah, Tidak ada motif ganda, tidak ada agenda tersembunyi. Gibran merupakan bagian dari sistem, bukan bermain dibaliknya,” jelasnya.

Lebih jauh, dia mengingatkan relasi antara Prabowo dan Jokowi bukanlah arena untuk dibaca dalam narasi konflik, melainkan sebagai kelanjutan dari kerja besar dua generasi kepemimpinan.

“Kita sedang menyaksikan peralihan yang dewasa, pergantian tongkat estafet kepemimpinan antar dua negarawan, bukan pertarungan tersembunyi. Menempatkan Presiden Jokowi dan Presiden Prabowo dalam dua kutub yang saling meniadakan adalah kegagalan memahami arah sejarah bangsa,” katanya.

Pangeran Mangkubumi menyebut upaya itu bertujuan untuk membenturkan dua tokoh besar antara Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |