jatim.jpnn.com, SIDOARJO - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menegaskan akan menindak tegas para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM) pembuatan tahu di Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, yang masih menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar produksi.
Deputi Penegakan Hukum KLHK Irjen Pol Rizal Irawan menyebut penggunaan limbah plastik terbukti mencemari udara dan membahayakan kesehatan masyarakat sekitar.
"Sudah ada upaya pembinaan melalui surat edaran maupun surat peringatan dari pemerintah daerah setempat. Namun, hal ini terus terjadi sehingga kami harus hadir untuk mendukung penegakan hukum terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan para oknum pelaku IKM tahu ini," kata Rizal, Sabtu (14/6).
Rizal mengungkapkan dari hasil pengambilan sampel udara dan air, kualitas lingkungan di sekitar sentra industri tahu tersebut sudah tergolong tidak sehat. Kandungan total partikulat dan karbon monoksida di udara sangat tinggi dan berisiko memicu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) hingga kanker kulit akibat mikroplastik.
Dari hasil pemantauan kami, cerobong-cerobong pabrik masih mengepulkan asap hitam pekat. Itu tanda bahwa mereka membakar sampah plastik, bukan kayu.
Dia menyebut praktik ini marak karena penggunaan sampah plastik dinilai lebih murah daripada membeli kayu bakar, meski secara hukum dan lingkungan sangat berbahaya.
"Kalau pakai kayu bakar para pelaku IKM tahu masih harus membeli dan membayar, sedangkan jika menggunakan sampah plastik dapat diperoleh secara murah dan bahkan cuma-cuma," kata Rizal.
Rizal juga memastikan, Polresta Sidoarjo telah menyatakan komitmennya dan siap menutup operasional pabrik yang tidak patuh terhadap aturan lingkungan.