jpnn.com, JAKARTA - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) berpandangan tak ada yang salah jika para menteri menemui Jokowi. Apalagi, momen silaturahmi itu terjadi dalam suasana Idulfitri.
“Dalam tradisi demokrasi, menghormati mantan presiden adalah bagian dari budaya politik yang sehat. Pak Jokowi adalah sosok yang telah memimpin sebagai presiden dua periode dan tetap menjadi tokoh nasional yang dihormati, baik secara personal maupun politik,” kata Wakil Ketua Umum DPP PSI Andy Budiman.
Beberapa hari terakhir, sejumlah pihak menyebut soal matahari kembar terkait kunjungan sejumlah menteri ke kediaman Jokowi. Salah satunya Ketua DPP PDI-P Ganjar Pranowo.
Ganjar menyatakan tidak boleh ada matahari kembar dalam pemerintahan karena dapat menimbulkan kebingungan di antara para penyelenggara negara
Andy menegaskan, kunjungan-kunjungan tersebut dilakukan dalam kapasitas informal, bukan dalam kapasitas sebagai pejabat negara.
Tidak ada pelanggaran hukum, protokol, atau etika dalam konteks pertemuan-pertemuan tersebut.
“Jangan menjalankan politik pecah belah. Persatuan dan nasionalisme jangan sekadar menjadi jargon ideologi, harus dipraktikkan secara nyata dan konsisten,” lanjut Andy.
PSI menyesalkan jika ada ada kekuatan politik yang mengaku berideologi persatuan tapi kader dan elitnya gemar menjalankan politik devide et impera.