Mentan: Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar

1 day ago 7

 Pengamat Rugikan Negara Rp5 Miliar Bukan Sosok Asing, Guru Besar

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Foto: dok Kementan

jpnn.com - JAKARTA - Ada upaya lobi dari sejumlah pihak termasuk pejabat yang meminta Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman memaafkan kasus pengamat terkait proyek fiktif yang merugikan negara senilai Rp5 miliar di kementeriannya.

Pernyataan tersebut disampaikan Mentan Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis (17/4).

"Banyak yang melobi. Banyak yang melobi. Pejabat ada yang melobi saya. Mengatakan 'tolong dimaafkan' (kasus pengamat diduga terlibat proyek fiktif). Nggak (memaafkan). Aku membela rakyat kecil," kata Mentan Amran Sulaiman di Jakarta, Kamis (17/4).

Mentan Amran mengungkapkan hal itu ketika menyampaikan ada seorang pengamat di bidang pertanian yang diduga menyebar opini tanpa dasar dan terlibat proyek fiktif merugikan negara Rp5 miliar di Kementerian Pertanian.

Mengenai kasus itu, Amran menegaskan penolakan terhadap permintaan tersebut karena menurutnya kasus itu menyangkut kepentingan rakyat, bukan hanya urusan pribadi yang bisa diselesaikan melalui pengampunan tanpa pertanggungjawaban.

"Dan ada yang melobi saya untuk dimaafkan. Enggak. Itu atas nama rakyat. Bukan atas nama menteri. Enggak. Saya katakan enggak (memaafkan)," tegas Mentan Amran Sulaiman.

Dia mengaku menerima banyak tekanan agar bersikap lunak. Namun, memilih tetap berpihak pada kepentingan petani dan masyarakat kecil yang dirugikan oleh perbuatan tidak bertanggung jawab dalam proyek fiktif tersebut.

Menurut Amran, tindakan menolak upaya lobi itu merupakan bentuk keberpihakan nyata kepada rakyat dan sebagai tanggung jawab moral untuk tidak membiarkan pelaku penyimpangan bebas dari konsekuensi hukum.

Mentan Andi Amran Sulaiman kembali berbicara mengenai kasus pengamat terkait proyek fiktif yang merugikan negara senilai Rp5 miliar di kementan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |