Menkeu Purbaya: Bukan seperti Preman, Gedor Rumah Orang Jam 5 Pagi

5 hours ago 25

 Bukan seperti Preman, Gedor Rumah Orang Jam 5 Pagi

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa saat ditemui wartawan, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10/2025). Foto: ANTARA/Bayu Saputra

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan akan mengejar target penerimaan pajak pada sisa akhir tahun ini.

Namun, dalam mengejar target penerimaan pajak, Menkeu Purbaya bakal menggunakan pendekatan yang profesional, bukan seperti gaya preman.

Secara garis besar, kata Purbaya, strategi Kementerian Keuangan untuk mempercepat penyerapan pajak menggunakan pendekatan manajemen mikro (micro management) dengan melihat potensi-potensi yang belum terjamah.

“Kalau ada potensi bocor sana-sini, itu yang akan dikejar. Bukan berarti jadi kayak preman, gedor rumah orang jam 5 pagi, nggak gitu. Kami akan buat penagihan lebih profesional,” kata Purbaya, di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Kamis (23/10) malam.

Strategi manajemen mikro sebelumnya diungkapkan oleh Direktur Jenderal Pajak Kemenkeu Bimo Wijayanto, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu (22/10) malam.

Bimo mengatakan manajemen mikro bakal diterapkan untuk mencegah pelebaran gap realisasi penerimaan pajak dari target (shortfall) pada akhir tahun anggaran 2025.

“Upayanya kita mulai micro management untuk collection. Jadi, kami pantau betul semua wajib pajak. Kami data dari semua kantor wilayah (kanwil), potensi yang paling besar siapa, dan kira-kira kepatuhannya seperti apa. Kemudian, gap kepatuhannya kami endorse untuk bisa jadi optimal,” ujar Bimo.

Sebagai catatan, penerimaan perpajakan pada akhir tahun anggaran 2025 diproyeksikan sebesar Rp2.387,3 triliun, setara 95,8 persen dari target APBN 2025 sebesar Rp2.490,9 triliun.

Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa akan mengejar target penerimaan pajak menggunakan pendekatan yang profesional, bukan seperti gaya preman.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |