jpnn.com, JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang dikelola Perum Bulog berhasil menjaga stabilitas harga beras di tingkat konsumen, khususnya di wilayah Banten.
“Harga beras relatif stabil. Salah satu faktor penentunya adalah intervensi beras SPHP yang berasal dari Bulog. Dengan harga Rp 12.500 per kilogram atau Rp 65.000 per kemasan 5 kilogram, konsumen dapat membeli beras dengan kualitas baik dan harga terjangkau," tegas Mendagri Tito Karnavian saat mengunjungi Pasar Induk Rau, Serang, Rabu (20/8/2025).
Kunjungan ini dilakukan bersama Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi dan Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani.
Ketiganya memantau langsung harga dan ketersediaan beras di tengah lonjakan harga beras premium yang mencapai 33% dalam beberapa waktu terakhir.
Target 1,3 Juta Ton Beras SPHP
Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani mengungkapkan pihaknya menargetkan penyaluran 1,3 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun 2025.
“Tanggung jawab kami adalah menyalurkan 1,3 juta ton beras. Stok masih sangat mencukupi dan masyarakat tidak perlu khawatir. Kami akan menyalurkan maksimal demi kemaslahatan masyarakat,” ujarnya.
Rizal menambahkan saat ini Bulog memiliki stok beras mencapai 4,2 juta ton.