jpnn.com, BLITAR - Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyebut dunia saat ini membutuhkan regulasi yang bisa mengatur tentang penggunaan artificial intellegence atau AI.
"Dunia kini membutuhkan regulasi global baru untuk menata kembali hubungan kekuasaan dalam ranah teknologi, ekonomi, dan informasi," kata Megawati dalam seminar internasional bertajuk Commemorative Seminar of the 70th Anniversary of the 1955 Bandung Asian–African Conference: Bung Karno in a Global History di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (1/11).
Dia merasa tidak mau AI beserta big data dan sistem digital menjadi alat dominasi baru, sehingga penggunaan teknologi itu harus diatur.
"AI harus diatur bukan hanya oleh hukum, tetapi juga oleh moralitas dan nilai-nilai kemanusiaan," kata Ketum PDI Perjuangan itu.
Megawati menegaskan bahwa yang dibutuhkan dunia saat ini bukan hanya negara superpower, melainkan supermoral power, yakni kepemimpinan dengan nilai kemanusiaan.
“Dunia yang baru bukanlah dunia yang tunduk pada mesin dan modal, tetapi dunia yang menempatkan manusia sebagai pusat peradaban,” ujarnya.
Selain itu, Megawati beralasan penggunaan AI sudah mengarah ke sisi destruktif, sehingga perlu ada aturan pemakaian teknologi tersebut.
"Saya melihat kecenderungan AI lebih banyak kepada sebuah yang bisa merusak. Jadi, menurut saya, keilmuan ada batasnya," ujar putri Proklamator RI Soekarno atau Bung Karno itu.







































