jpnn.com - BRUSSELS - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengecam keras Pemerintahan Pemimpin Israel Benjamin Netanyahu atas penanganan perang di Jalur Gaza, Palestina.
Macron mengatakan nasib warga sipil dan sandera tidak boleh "diserahkan kepada mereka yang menganggap pembebasan sandera bukan prioritas."
"Prioritas pertama Netanyahu bukan pembebasan sandera. Jika iya, dia tidak akan melancarkan serangan terbaru di Kota Gaza, juga tidak akan menyerang para perunding di Qatar," kata Macron kepada media publik FRANCE 24.
Macron menegaskan bahwa "perang total" Israel membunuh warga sipil, "bukan menghancurkan Hamas." Menurut dia, meskipun Israel melakukan serangan berulang, kelompok Palestina itu masih mampu melawan.
Macron kembali menyerukan gencatan senjata di Gaza. Dia pun menyatakan bahwa pengakuan terhadap Negara Palestina dimaksudkan untuk menghidupkan kembali proses perdamaian.
Macron juga mendesak AS, yang disebutnya "satu-satunya negara yang punya cara konkret untuk memberi tekanan"", untuk mendorong Israel agar mengubah sikapnya.
Jika tekanan itu gagal, Macron memperingatkan negara-negara Uni Eropa untuk mempertimbangkan sanksi terhadap Israel.
Dia mengatakan setiap langkah Israel untuk mencaplok wilayah pendudukan Tepi Barat adalah pelanggaran serius bagi Prancis.