jatim.jpnn.com, KEDIRI - Mustasyar PBNU KH Ma’ruf Amin mengapresiasi kesepakatan antara Ketua Umum PBNU K.H. Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar untuk menyelenggarakan Muktamar Nahdlatul Ulama (NU) secara bersama-sama.
Kesepakatan tersebut tercapai dalam pertemuan para masyayikh, mustasyar, dan pimpinan PBNU yang digelar di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis.
"Pertemuan ini berakhir bagus. Ujungnya ada kesepakatan dan segera diadakan muktamar yang tidak satu pihak tapi bersama. Tetap ada Rais Aam dan Ketua Umum PBNU. Jadi, bersama-sama membentuk kepanitiaan menyelenggarakan muktamar," ujar Ma’ruf Amin seusai rapat.
Wakil Presiden ke-13 RI itu menambahkan dalam pertemuan sebelumnya yang dihadiri jajaran Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU), juga mengemuka aspirasi yang sama, yakni penyelenggaraan muktamar sebagai jalan keluar dari dinamika internal.
"Kemarin juga di sini (Pesantren Lirboyo Kediri) mengarahnya, ujungnya muktamar. Mustasyar, kiai sepuh hanya memfasilitasi ke arah yang sama menghilangkan konflik. Dengan menyelenggarakan muktamar, tidak ada konflik," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada para sesepuh ulama dan mustasyar PBNU yang telah membimbing hingga tercapai kesepakatan tersebut.
"Tidak ada ungkapan selain syukur alhamdulillah dan terima kasih ke para sesepuh ulama, sesepuh mustasyar yang membimbing semua sehingga hari ini disepakati secara penuh tetap bahwa selanjutnya akan diselenggarakan muktamar yang normal," katanya.
Dia menyatakan Muktamar ke-35 NU nantinya akan dipimpin oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.









































