jpnn.com, JAKARTA - Lintasarta—AI Factory dari Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) Group, makin menegaskan posisinya sebagai salah satu pilar utama penopang konektivitas kecerdasan buatan (AI) di Indonesia.
Sejak berdiri pada 1988, perusahaan ini konsisten menjadi mitra strategis berbagai sektor industri nasional.
Kini, melalui penguatan jaringan ultra-high-speed yang andal, aman, dan berkinerja tinggi, Lintasarta berada di garis depan dalam mendukung percepatan transformasi digital Indonesia di era AI.
"Kami menyediakan layanan connectivity Business-to-Business (B2B) yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan bandwidth besar seperti cloud computing, multicloud services, AI, hingga GPU-as-a-Service," kata Director & Chief Telco Services Officer Lintasarta, Zulfi Hadi, Rabu (12/11).
Layanan dibangun di atas arsitektur super-core 800 Gigabit Ethernet (800GE) dan teknologi Dense Wavelength Division Multiplexing Next Generation (DWDM-Ng), yang menghadirkan latensi rendah, stabilitas tinggi, dan keamanan berlapis.
"Infrastruktur ini menjadi fondasi penting bagi perusahaan yang mengandalkan cloud, big data, dan aplikasi berbasis AI," ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi modernisasi infrastruktur dan penguatan solusi 4C (Connectivity, Cloud, Cybersecurity, Collaboration), Lintasarta kini mengoperasikan jaringan berkapasitas total 50 Tbps yang menjangkau seluruh Indonesia.
Berdasarkan data bgp.tools, Lintasarta tercatat sebagai salah satu dari tiga penyedia kapasitas internet terbesar di Indonesia.







































