Libur Sekolah, I AM GIFTED CAMP 2025 Hadir di Jakarta dan Surabaya

4 hours ago 5

Libur Sekolah, I AM GIFTED CAMP 2025 Hadir di Jakarta dan Surabaya

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

JMAkademi bekerjasama dengan training provider dari Singapura menggelar program spektakuler I AM GIFTED!™ CAMP, sebuah holiday camp edukatif berskala Asia terbesar di Jakarta dan Surabaya. Foto dok JMAkademi

jpnn.com, JAKARTA - JMAkademi bekerjasama dengan training provider dari Singapura menggelar program spektakuler I AM GIFTED!™ CAMP, sebuah holiday camp edukatif berskala Asia terbesar di Jakarta dan Surabaya.

Dirancang khusus untuk anak-anak usia 9–19 tahun, I AM GIFTED!™ CAMP membekali anak-anak dengan karakter kuat, soft skills unggul, dan mental juara—bekal penting untuk menghadapi era modern yang serba cepat dan penuh tantangan, khususnya di zaman Artificial Intelligence (AI) seperti sekarang.

“Di era serba AI dan kecepatan teknologi seperti sekarang, kemampuan akademik saja tidak cukup. Anak-anak Indonesia perlu dibekali dengan soft skills yang tajam kemampuan komunikasi, adaptasi, percaya diri, serta daya saing yang sehat. Itulah mengapa I AM GIFTED!™ CAMP sangat relevan: ini bukan cuma kegiatan liburan, tapi latihan hidup untuk jadi generasi AI-ready," ujar Coach A Ricky Suroso, Director Learning Development JMAkademi.

Coach Ricky menekankan orang tua perlu membekali anak-anaknya di usia ‘golden’ untuk tangguh dalam karakter, punya daya juang yang tinggi dan di program ini mereka menggunakan simulasi outdoor yang bisa mengubah cara remaja ini berpikir, bertindak dan makin termotivasi untuk mau menjadi pemenang dalam hidupnya.

Selama empat hari pelaksanaan, peserta akan terlibat dalam berbagai sesi pelatihan yang intensif namun fun. Misalnya bagaimana mereka menemukan dirinya dan percaya diri, mampu menghadapi tantangan dengan memunculkan jiwa kepemimpinan dan kerja sama tim yang dinamis.

Sesi yang tak kalah seru adalah teknik cara belajar cepat dan jitu untuk membaca cepat, menghafal, strategi belajar gaya baru. Dari usia muda mereka akan diajarkan untuk melakukan ‘Setting & Future Mapping’; tentunya yang tidak kalah penting adalah belajar ilmu komunikasi, bagaimana menggunakan ‘Emotional Intelligence’.

Tidak hanya duduk mendengarkan, anak-anak akan diajak aktif dalam games edukatif, diskusi kelompok, simulasi kepemimpinan, dan refleksi diri.

Semua dikemas secara modern, kreatif, dan menyentuh sisi emosional peserta—baik mereka yang masih duduk di bangku SD hingga remaja SMA.

Tidak hanya duduk mendengarkan, anak-anak akan diajak aktif dalam games edukatif, diskusi kelompok, simulasi kepemimpinan, dan refleksi diri.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |