jabar.jpnn.com, KOTA BANDUNG - Di tengah lesunya ekonomi global, industri kosmetik Indonesia dinilai masih memiliki potensi besar untuk tumbuh. Populasi perempuan yang tinggi dan meningkatnya kesadaran terhadap perawatan diri menjadi peluang bagi produk-produk lokal untuk memperkuat posisi di pasar domestik.
Chief Executive Officer La Tulipe Kuncoro Tanudirjo mengatakan, besarnya pasar dalam negeri seharusnya bisa menjadi kekuatan bagi industri kosmetik lokal untuk tetap bertahan di tengah gempuran produk asing.
"Global ekonomi di tahun terakhir memang kurang bagus, tapi Indonesia ini penduduknya sangat besar, dengan populasi wanita yang tinggi. Market-nya besar, dan kami ingin memperkuat segmentasi agar produk lokal bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri," kata Kuncoro dalam acara rebranding La Tulipe di Bandung, Jumat (31/10/2025).
Ia menekankan pentingnya dukungan masyarakat terhadap dalam negeri, tetapi hal itu harus dibarengi dengan komitmen pelaku industri untuk menjaga kualitas.
"Tidak bisa hanya berharap masyarakat mencintai produk lokal. Kami sebagai produsen harus menjaga mutu dan inovasi. Terbukti, La Tulipe mampu bertahan lebih dari empat dekade, dari generasi pertama sampai ketiga, kami terus berkembang," ujarnya.
Kuncoro mengakui, perubahan gaya hidup dan preferensi konsumen menuntut pelaku industri untuk beradaptasi lebih cepat. Karena itu, La Tulipe melakukan rebranding untuk menyesuaikan diri dengan kebutuhan konsumen perempuan masa kini.
"Dunia semakin berubah, begitu juga pasar. Kami harus memahami kebutuhan wanita Indonesia dan mengemasnya secara modern, tapi tetap bisa diterima oleh mereka," jelasnya.
Langkah rebranding ini disebutnya bukan sekadar pembaruan tampilan, melainkan strategi untuk menjaga relevansi di tengah kompetisi yang semakin ketat, baik dari merek lokal baru maupun internasional.






































