jateng.jpnn.com, BANYUMAS - Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengungkapkan Sekolah Rakyat, program pendidikan alternatif berbasis asrama untuk anak-anak dari keluarga rentan, siap dibuka di 53 kabupaten/kota mulai tahun ajaran 2025-2026.
Berbicara di Sentra Satria Baturraden, Banyumas, Kamis (24/4), Mensos menyatakan kurikulum Sekolah Rakyat tengah dimatangkan bersama Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dengan dukungan sejumlah kementerian lain.
"Modelnya seperti sekolah formal, tetapi ada plus, plus-nya," kata Saifullah Yusuf, merujuk pada pernyataan Menteri Dikdasmen Abdul Mu’ti.
Kurikulum Sekolah Rakyat akan menyuguhkan pelajaran inti seperti matematika dan bahkan coding, sekaligus membenamkan siswa dalam pendidikan karakter secara intensif.
Uniknya, kegiatan belajar akan berlangsung selama 24 jam penuh dalam sistem berasrama, menjadikannya lebih dari sekadar sekolah biasa.
"Akan ada masa orientasi atau matrikulasi, karena anak-anak ini berasal dari latar belakang berbeda-beda. Kami samakan dulu pondasinya agar bisa belajar bareng dengan kemampuan setara," ujarnya.
Presiden Prabowo Subianto, kata Mensos, juga menekankan pentingnya penguatan bahasa asing seperti Bahasa Inggris, bahkan kemungkinan tambahan Bahasa Arab atau Mandarin.
Tak hanya itu, lebih dari 80 kabupaten/kota lainnya kini sedang disurvei oleh Kementerian Pekerjaan Umum untuk kelayakan infrastruktur. Artinya, cakupan Sekolah Rakyat bisa jauh lebih luas dari yang telah ditetapkan.