jpnn.com, JAKARTA - Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Fajarini Puntodewi menyebut gitar buatan Indonesia mencatat potensi transaksi awal (trial order) senilai USD 202,95 ribu atau sekitar Rp 3,33 miliar dalam pameran alat musik internasional Sound Messe Osaka 2025 di Jepang.
Menurut Puntodewi, kualitas gitar Indonesia terbukti bisa bersaing di panggung internasional karena menarik minat lebih dari 15 calon pembeli potensial, baik dari Jepang maupun luar Jepang, yang hadir di pameran tersebut.
"Kembali berpartisipasinya alat musik Indonesia menegaskan komitmen Indonesia dalam mengembangkan ekspor alat musik. Capaian transaksi potensial pada pameran tersebut menunjukkan daya saing gitar Indonesia di kancah global," ujar Puntodewi dikutip Minggu (1/6).
Puntodewi memastikan, Kemendag melalui perwakilan perdagangan akan akan mendampingi para peserta untuk melanjutkan pendekatan, dan melobi calon pembeli.
Puntodewi menuturkan, tujuan pendampingan terhadap enam produsen gitar ini agar inisiasi kontak dagang di awal dapat berlanjut menjadi transaksi jangka panjang.
Sekadar informasi, pada 2024 Indonesia menempati posisi keempat sebagai pemasok alat musik ke seluruh dunia.
Nilai ekspor alat musik bahkan mencapai USD 613,96 juta dan menguasai pangsa pasar 7,66 persen untuk pasar global.
Pada sektor ini, China masih menjadi kompetitor utama Indonesia dengan nilai ekspor USD 2,26 miliar dan pangsa pasar 28,17 persen