jpnn.com, TERNATE - Geliat ekspor komoditas perikanan dari Maluku Utara kembali menunjukkan tren positif.
Pada Senin (22/12), Koperasi Santo Alvin berhasil mengekspor 11 ekor ikan pelagis beku (forzen pelagic) dengan total berat mencapai 67 kilogram ke pasar Singapura.
Ikan pelagis, atau biasa dikenal sebagai ikan makarel adalah varian produk baru dalam lini ekspor Koperasi Santo Alvin.
Ekspor perdana ikan pelagis ini pun menandai kembalinya Koperasi Santo Alvin ke kancah perdagangan internasional.
Sebelumnya, aktivitas ekspor koperasi ini sempat terhenti di tahun 2023. Keberhasilan produk Koperasi Santo Alvin menembus pasar Singapura menjadi bukti resiliensi pelaku UMKM lokal dalam menangkap peluang global.
Komoditas ekspor tersebut dikirim melalui Bandara Sultan Baabullah Ternate, di bawah pelayanan dan pengawasan terkoordinasi Bea Cukai Ternate dan Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Maluku Utara.
Kepala Kantor Bea Cukai Ternate, Jaka Riyadi memberikan apresiasi tinggi atas capaian Koperasi Santo Alvin ini.
"Kami sangat mengapresiasi keberhasilan Koperasi Santo Alvin yang telah melaksanakan ekspor perdana produk ikan pelagis ke Singapura. Ekspor ini menjadi bukti bahwa potensi laut Maluku Utara sangat diminati pasar internasional," ujarnya.












































