jpnn.com, CILEGON - Komisi VI DPR mendukung restrukturisasi dan transformasi Krakatau Steel untuk peningkatan kinerja dan berkontribusi dalam kemajuan industri baja nasional.
Perkembangan industri baja nasional juga menjadi perhatian bagi DPR RI Komisi VI saat melaksanakan Kunjungan Kerja spesifik ke PT Krakatau Steel.
Dilakukan juga peninjauan operasional produksi ke fasilitas produksi Hot Strip Mill dan PT Krakatau Baja Industri di Kawasan Industri Krakatau Cilegon pada Jumat, 7 Maret 2025.
Ketua Komisi VI DPR RI Eko Hendro Purnomo mengatakan sebagai perusahaan BUMN dan produsen baja terintegrasi di Indonesia, Krakatau Steel harus bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Eko mengatakan Indonesia harus dapat menguatkan proteksinya.
“Dalam 10 tahun ke depan, negara kita sedang membangun, kebutuhan bajanya sangat banyak, seharusnya ini menjadi peluang bagi industri baja nasional. Dukungan dari pemerintah dan terutama Himbara juga harus berperan dalam menyokong Krakatau Steel untuk bisa bangkit kembali. Industri baja nasional harus mendapatkan perlindungan, bukan hanya business to business, tapi juga government to government,” tegas Eko.
Menyikapi tantangan global dan peningkatan impor yang cenderung meningkat di Indonesia, Direktur Utama Krakatau Steel Muhamad Akbar Djohan menyatakan Krakatau Steel terus optimistis karena Indonesia memiliki potensi pertumbuhan konsumsi baja hingga 4,6% per tahun.
“Permintaan baja di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring dengan pertumbuhan sektor konstruksi, infrastruktur, dan manufaktur. Pemerintah Indonesia juga telah menggulirkan berbagai proyekin frastruktur berskala besar, seperti pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), jalan tol, jembatan, serta proyek transportasi massal yang semakin meningkatkan kebutuhan baja nasional,” tambah Akbar Djohan.