Ketimbang Ubah Sistem Pemilu, Pengamat Justru Mengusulkan DPRD Provinsi Dihapus

4 hours ago 16

Ketimbang Ubah Sistem Pemilu, Pengamat Justru Mengusulkan DPRD Provinsi Dihapus

Facebook JPNN.com LinkedIn JPNN.com Whatsapp JPNN.com Telegram JPNN.com

Usulan pilkada lewat DPRD. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai DPRD Tingkat I atau level provinsi perlu dibubarkan, saat menyikapi perubahan sistem pilkada dari langsung menjadi melalui legislatif.

Awalnya, Dedi menilai usul pilkada melalui DPRD sah saja disampaikan, tetapi tak menjadi solusi dalam setiap kontestasi politik.

"Ini bukan solusi dari masalah pemilihan kepala daerah, karena daerah seharusnya mandiri, sehingga harus dipilih secara langsung, dan memilih itu hak paling dasar masyarakat demokrasi," kata Dedi melalui layanan pesan, Rabu (24/12).

Pengamat politik itu mengatakan pengawasan politik uang malah susah dilakukan ketika pilkada dilakukan melalui DPRD. 

"Semakin mengacaukan pengawasan pemilihan jika dipilih DPRD, selain tidak menghilangkan potensi money politic, juga akan menambah kekuasaan parpol dalam politik eksekutif kita," ujar Dedi.

Dia mengatakan elite politik seharusnya bisa mengusulkan penghapusan DPRD tingkat provinsi ketimbang mengubah sistem pilkada. 

"DPRD yang perlu dikoreksi, misalnya dengan menghapus kelembagaan DPRD di tingkat provinsi," kata Dedi.

Dia mengatakan DPRD tingkat provinsi sebenarnya tidak urgen dimiliki oleh negara, karena produk hukum yang dihasilkan sudah dibuat di level nasional dan kabupaten atau kota.

Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menganggap DPRD provinsi perlu dibubarkan karena peran lembaga itu tidak urgen dalam ketatanegaraan.

JPNN.com WhatsApp

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Read Entire Article
| | | |