jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian mengingatkan bahwa peran penyuluh sebagai garda terdepan yang berhadapan langsung dengan petani, tidak hanya sebagai pendamping di lapangan, tetapi juga harus menjadi corong informasi yang mencerahkan.
Kementan meminta para penyuluh untuk bersikap bijak dalam merespons berbagai pemberitaan, terutama yang berkembang di media sosial. Penyuluh diimbau tidak mudah terpengaruh isu negatif maupun informasi yang belum terverifikasi.
Penyuluh pertanian harus mendukung dan memperkuat konten positif. Jangan ragu untuk Like, Comment, Share terhadap informasi yang benar, agar jangkauan pesan yang baik makin luas.
Penyuluh juga diharapkan berperan aktif membuat konten langsung dari lapangan yang mencerminkan kerja nyata pertanian Indonesia, sehingga dapat meluruskan persepsi publik dan menjaga kepercayaan masyarakat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan kembali komitmen Kementerian Pertanian dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Menyikapi gemparnya isu harga beras dan berbagai konten di ruang publik yang sering kali memframing upaya pemerintah.
Menurutnya, penyuluh harus tampil di garda terdepan sebagai jembatan informasi yang sehat, akurat, dan menenangkan masyarakat.
"Saya memahami keresahan yang muncul di tengah masyarakat dan para penyuluh terkait isu harga beras. Namun, perlu ditegaskan, Kementerian Pertanian terus bekerja keras memastikan produksi pangan tetap terjaga dan kesejahteraan petani menjadi prioritas utama," kata Mentan Amran.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti menegaskan peran penyuluh sebagai penggerak komunikasi publik di era derasnya arus informasi digital.