jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Pertanian mendorong penyuluh aktif berperan dalam pemanfaatan poligon.
Poligonisasi merupakan metode pemetaan spasial yang memanfaatkan teknologi seperti citra satelit dan Sistem Informasi Geografis (GIS) untuk mendelineasi batas lahan pertanian secara akurat.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menekankan bahwa poligon dan peta digital bukan hanya alat, tetapi instrumen strategis untuk optimasi penggunaan lahan dan peningkatan produktivitas pangan.
Mentan Amran mendorong keterlibatan penyuluh, gapoktan, petani milenial, dan mahasiswa untuk mempercepat pemanfaatan teknologi GIS dalam praktik lapangan.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) menyatakan bahwa poligon bukan sekadar alat teknis, melainkan instrumen penting untuk memperkuat fungsi penyuluh dalam pendampingan petani, pengumpulan data valid, dan penyusunan strategi pemanfaatan lahan.
"Poligon ini sangat membantu dalam kegiatan menyusun strategi tanam, identifkasi potensi dan kendala lahan, perencanaan cetak sawah dan optimalisasi Luas Tanbah Tanam (LTT)," kata Kabadan Santi.
Menurut Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Tedy Dirhamsyah mengatakan bahwa penyuluh pertanian memainkan peran penting terkait pemetaan lahan pertanian poligon.
"Penyuluh Pertanian dapat bertugas mengumpulkan data di lapangan, mengidentifikasi potensi lahan, membantu petani dalam perencanaan tanam, dan memanfaatkan informasi poligon untuk meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian," kata Tedy.