jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kementerian Sosial (Kemensos) tengah menyusun formasi guru dan kepala sekolah untuk 65 Sekolah Rakyat yang akan mulai beroperasi di berbagai daerah pada Juli 2025 mendatang.
Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo Priyono menyampaikan bahwa proses asesmen dan seleksi terhadap para calon pendidik masih berlangsung, termasuk tes wawancara untuk para calon kepala sekolah.
"Para kepala sekolah sedang menjalani tes wawancara oleh Kemensos. Guru-guru juga sedang disiapkan berdasarkan kebutuhan di masing-masing kota, termasuk status mereka," ujar Agus seusai diskusi Deep Learning, Sekolah Rakyat, dan Pemberdayaan Masyarakat di Balairung UPGRIS, Selasa (27/5).
Agus menyatakan guru dan tenaga lain yang akan direkrut berasal dari daerah sekitar lokasi sekolah. Selain pengajar, sekolah ini juga membutuhkan wali asrama, wali pamong, dan tenaga penunjang lainnya. Proses simulasi kebutuhan sedang dilakukan.
Menurutnya, Sekolah Rakyat merupakan pendidikan gratis berkonsep boarding school untuk anak-anak dari keluarga miskin yang tinggal di wilayah sekitar sekolah.
Target awal Presiden Prabowo Subianto adalah membuka 100 sekolah tahun ini. Namun, baru 65 sekolah yang dipastikan siap dibuka tahap pertama. Sisanya, 35 sekolah, masih dalam proses penyiapan.
"Secara nasional sudah ada 65 yang siap. Target Presiden 100 sekolah. Kami upayakan sisanya bisa menyusul tahun ini," kata Agus.
Di Jawa Tengah, lima sentra siap membuka pendaftaran, yakni Sentra Baturaden di Banyumas,, Sentra Kartini di Temanggung, Sentra Prof Suharso di Solo, Sentra Antasena di Magelang dan Sentra Margo Laras di Pati.