jateng.jpnn.com, SEMARANG - Kementerian Sosial (Kemensos) membuka peluang bagi Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) untuk menyuplai tenaga pengajar di Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menyebut program pendidikan gratis berasrama atau boarding school ini dirancang untuk menyasar anak-anak dari keluarga miskin dengan melibatkan tenaga pendidik lokal.
Menurut Agus Jabo, UPGRIS menjadi salah satu kampus yang dipercaya mencetak calon guru berkualitas untuk memajukan dunia pendidikan di Indonesia.
“Kami berharap Universitas PGRI Semarang bisa memasok guru-guru hebat untuk mengajar di Sekolah Rakyat yang direncanakan mulai dibuka pada tahun ajaran baru bulan Juli,” ujarnya seusai diskusi bertema Deep Learning, Sekolah Rakyat dan Pemberdayaan Masyarakat di Balairung UPGRIS, Selasa (27/5).
Agus menjelaskan bahwa proses asesmen terhadap kebutuhan dan status guru masih berlangsung. Salah satu prinsip utama dari program ini adalah keterlibatan tenaga pendidik dari daerah tempat Sekolah Rakyat didirikan.
“Sekolah dibangun di suatu wilayah, maka gurunya juga harus dari wilayah itu. Muridnya pun dari wilayah tersebut,” ujarnya.
Dia menambahkan saat ini calon kepala sekolah tengah menjalani tahap wawancara yang dilakukan oleh Kemensos. Sementara itu, untuk guru, masih ditentukan statusnya.
Baik itu berasal dari jalur Pendidikan Profesi Guru (PPG), seleksi melalui Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) atau langsung bagi guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).