jpnn.com, JAKARTA - Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) H. Waryono Abdul Ghofur menyampaikan pentingnya mendorong transformasi ekonomi pesantren melalui Program Inkubasi Wakaf Produktif (IWP).
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Agama, Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH), dan LAZISNU, yang secara resmi diluncurkan di Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyyah, Sumedang, Jawa Barat.
"Wakaf produktif merupakan langkah strategis untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren sekaligus mencetak generasi santri yang unggul dan adaptif terhadap perkembangan zaman," terang Waryono, Minggu (4/5).
Dia melanjutkan, santri tidak cukup hanya menguasai Al-Qur’an dan Hadits. Mereka juga harus mampu menjawab tantangan zaman.
Pendidikan yang maju akan mendorong ekonomi yang maju. Dan itu adalah kunci kemajuan bangsa.
Dia menambahkan, pesantren memiliki kekuatan sosial dan sanad keilmuan yang kokoh. Namun, perlu diperkuat dengan konektivitas terhadap sektor ekonomi agar mampu bertahan dan berkembang.
Dalam konteks ini, BPKH sebagai pengelola dana abadi umat menekankan pentingnya akuntabilitas dan pelaporan yang transparan dari pesantren penerima program.
Direktur LAZISNU Kohari Cholil, menyampaikan, LAZISNU berperan sebagai fasilitator pelaksanaan IWP dan berharap program ini dapat memberikan dampak nyata di berbagai wilayah.