jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Siber Polda Metro Jaya menyelidiki website atau laman yang diakses pelaku untuk merakit bom yang diledakkan di SMAN 72 Jakarta.
"Untuk seluruh media online termasuk juga situs yang diakses atau diikuti oleh anak yang berkonflik dengan hukum saat ini masih dalam proses pendalaman," kata Dirresiber Polda Metro Jaya, Kombes Pol Roberto GM Pasaribu dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Roberto menjelaskan pendalaman tersebut masih melalui proses digital forensik di laboratorium.
"Karena satu buah laptop yang sempat tidak berada di tangan ABH tersebut itu baru ditemukan oleh penyidik direktorat reserse kriminal umum dan sudah diserahkan pada Minggu (9/11) kemarin kepada kami penyidik di Direktorat Siber," katanya.
Nantinya, Roberto akan menyampaikan mengenai apa-apa saja yang sudah pernah dipelajari, dikunjungi ataupun dilakukan distribusi oleh ABH di dalam digital device yang ada.
"Tetapi untuk semua terkait mengenai website yang sudah termonitor, saat ini kami juga sudah melakukan koordinasi dengan Komdigi, Direktur Jenderal Pengawasan Ruang Digital itu untuk melakukan pembatasan atau pemblokiran terhadap website-website tersebut," ucapnya.
Polda Metro Jaya menyebutkan empat dari tujuh bom yang disiapkan terduga pelaku atau anak berhadapan dengan hukum (ABH), meledak di lingkungan masjid SMAN 72 Jakarta, pada Jumat (7/11).
"Jadi dari tujuh, empat yang meledak, tiga yang masih aktif dan sudah kita kembalikan di Markas Gegana Satbrimob Polda Metro Jaya," kata Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Metro Jaya, Kombes Pol Henik Maryanto saat konferensi pers di Jakarta, Selasa (11/11).







































