jpnn.com, JAKARTA - Universitas Indonesia (UI) bersuara atas maraknya kampus asing masuk ke Indonesia.
Dengan kekuatan sumber daya yang besar, dikhawatirkan akan memengaruhi perguruan tinggi di Indonesia dalam menarik minat calon mahasiswa.
Perguruan tinggi dengan anggaran terbatas bakal megap-megap menghadapi kampus asing bermodal besar.
Plh. Direktur Humas Media, Pemerintah, dan Internasional UI, Emir Chairullah, S.I.P.,M.A.,Ph.D mengungkapkan, beberapa pekan lalu Presiden Prabowo Subianto kedatangan Dubes Inggris yang menawarkan kerja sama mendirikan kampus di Indonesia.
Rencana ini, seharusnya diwaspadai kampus-kampus lokal karena akan menggerus pasar calon mahasiswa baru dari kalangan "berduit".
"Mau tidak mau, pasarnya orang Indonesia terutama yang dalam tanda kutip berduit itu bakal teralihkan ke kampus-kampus asing yang didirikan di Indonesia, apalagi pendanaan mereka kan kuat ya," kata Emir dalam diskusi dengan Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik) di Jakarta, Kamis (12/6).
UI sebagai perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTNBH), lanjutnya, tidak mungkin melarang kampus asing berusaha di Indonesia.
Namun, dengan keterbatasan support dari pemerintah, UI tidak mungkin bersaing dengan kampus-kampus asing ini.
