jatim.jpnn.com, LUMAJANG - Warga dari beberapa desa bergotong royong membangun jembatan darurat penghubung dua kecamatan di Desa Kandang Tepus, Kabupaten Lumajang seusai jembatan Kali Tutur putus diterjang derasnya air sungai.
Kepala Desa Kandang Tepus Suryadi mengatakan putusnya jembatan penghubung Kecamatan Senduro dan Gucialit itu mendorong kebersamaan warga luar biasa.
“Tanpa menunggu bantuan, masyarakat dari beberapa desa bersatu membangun jembatan darurat dari bambu untuk memastikan akses tetap terbuka bagi kegiatan sehari-hari dan kebutuhan vital warga," kata Suryadi, Minggu (21/9).
Menurutnya, partisipasi warga sangat tinggi, bahkan ratusan orang bekerja sama saat malam hari juga dinyalakan penerangan agar bisa dilintasi dengan aman.
Jembatan darurat itu bukan sekadar penghubung fisik lantaran kehadiran jembatan memastikan anak-anak tetap bisa bersekolah, hasil panen petani tersalurkan, dan warga tetap memiliki akses ke fasilitas kesehatan, hingga tempat ibadah.
“Jembatan tersebut menjadi wujud nyata kepedulian, tanggung jawab, dan semangat kebersamaan masyarakat yang menunjukkan bagaimana nilai sosial menjadi kekuatan utama menghadapi tantangan,” tuturnya.
Sementara itu, Bupati Lumajang Indah Amperawati memberikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif warga terkait gotong royong tersebut yang memperlihatkan ketangguhan, solidaritas, dan kepedulian yang menjadi fondasi pembangunan desa.
“Nilai-nilai itu menjadi modal sosial kuat untuk kemajuan masyarakat. Peristiwa itu menegaskan solidaritas dan kerja sama yang tulus mampu menjaga kelancaran kehidupan desa, memperkuat hubungan antarwarga, dan membentuk ketahanan sosial yang berkelanjutan,” ucapnya.