jatim.jpnn.com, SURABAYA - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025, ketersediaan daging sapi di Kota Surabaya dipastikan dalam kondisi aman. Meski diprediksi terjadi peningkatan permintaan, pasokan dinilai masih mampu mencukupi kebutuhan masyarakat.
Direktur Utama PT Rumah Potong Hewan (RPH) Surabaya Perseroda Fajar Arifianto Isnugroho mengatakan peningkatan konsumsi daging sapi biasanya terjadi selama masa libur akhir tahun, khususnya pada periode 20 hingga 31 Desember 2025.
“Pada momen Natal dan Tahun Baru, permintaan daging sapi diperkirakan naik sekitar lima persen dibandingkan hari normal,” ujar Fajar, Rabu (17/12).
Dia menjelaskan, berdasarkan data tahun sebelumnya, kenaikan permintaan rata-rata mencapai sekitar 700 kilogram per hari, baik untuk daging segar maupun beku. Meski demikian, lonjakan tersebut masih tergolong wajar dan dapat diantisipasi.
Untuk menjaga ketersediaan, RPH Surabaya telah menyiapkan pasokan sapi hidup siap potong guna memastikan distribusi daging tetap lancar selama Nataru.
“Kami sudah menyiapkan pasokan sapi hidup agar kebutuhan daging sapi masyarakat tetap terpenuhi. Masyarakat tidak perlu khawatir soal ketersediaan,” tegasnya.
Selain pasokan, RPH Surabaya juga memantau pergerakan harga daging di pasar. Saat ini, harga daging sapi mengalami kenaikan tipis seiring naiknya harga sapi hidup.
“Di Pasar Daging Arimbi, harga daging sapi naik sekitar Rp3.000 hingga Rp5.000 per kilogram. Untuk daging kelas satu, dari sebelumnya Rp110 ribu per kilogram menjadi Rp115 ribu per kilogram,” jelasnya.










































