jpnn.com, SLEMAN - Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM) Andi Sandi Antonius menyatakan bahwa pihaknya telah menjalin komunikasi dengan kepolisian terkait dengan isu ijazah presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) yang dituding palsu oleh sejumlah pihak.
Menurut dia, komunikasi tersebut dilakukan sejak pekan lalu meski belum memerinci bentuk komunikasi dan pemeriksaan oleh aparat.
"Sudah ada kontak dengan teman-teman dari Polri, sudah ada. Masih terkait yang tadi (kasus ijazah). Detailnya nanti teman-teman Polri yang menyampaikan," ujar dia dikutip dari Antara, Rabu (23/4).
Andi menegaskan bahwa UGM siap mendukung proses hukum dan akan memberikan data yang dibutuhkan jika diminta secara resmi oleh aparat penegak hukum, termasuk oleh pengadilan.
"UGM dengan tegas, kalau ada permintaan resmi dari aparat penegak hukum, akan siap untuk memberikan dan bersaksi, termasuk pengadilan. Kalau nanti memerintahkan untuk bersaksi, kami akan siap bersaksi dengan data dan fakta yang kami miliki," ujar dia.
Dia mengatakan bahwa pihaknya telah mulai menyiapkan data sejak komunikasi dengan kepolisian berlangsung pekan lalu.
"Prinsipnya kami mendukung proses itu dan menyiapkan data-data untuk keperluan penyelidikan yang mereka sampaikan," ucap Andi Sandi.
Sebelumnya, mantan Presiden RI Joko Widodo mempertimbangkan akan membawa persoalan ijazah kuliahnya yang dipermasalahkan sejumlah pihak ke ranah hukum.