Hubungan Unik Indonesia dan Timor Leste Setelah Kisah Kelam di Masa Lalu

2 hours ago 13

Dubes RI untuk Timor Leste Okto Dorinus Manik di Dili. Foto: Natalia Laurens/JPNN

jpnn.com, DILI - Indonesia dan Timor Leste pernah memiliki masa-masa kelam pada masa lalu. Kini kedua negara terus memupuk dan merajut kembali hubungan baik melalui berbagai kerja sama bilateral. Dubes RI untuk Timor Leste, Okto Dorinus Manik mengatakan sudah banyak kerja sama yang dijalankan kedua negara selama ini. Setelah Timor Timur lepas dari Indonesia, beberapa kerja sama bilateral telah dijalankan terutama pada diplomasi ekonomi.

“Hubungan Indonesia dan Timor Leste makin lama makin mesra. Saat ini kami fokus pada diplomasi ekonomi. Namun demikian, kami juga ada kerja sama di bidang politik, sosial budaya.,” ujar Okto dalam kesempatan wawancara khusus dengan JPNN.com di Dili, Timor Leste beberapa waktu lalu.

Kerja sama bilateral di bidang ekonomi terlihat dengan banyaknya program kerja pemerintah Timor Leste yang dikerjakan bersama BUMN milik Indonesia. Di antaranya Pertamina, Bank Mandiri, BRI, Hutama Karya, Waskita Karya, dan Telkomsel.

Selain itu, banyak perusahaan swasta maupun UMKM Indonesia yang merambah pasar Timor Leste karena jarak yang dekat dari beberapa provinsi menuju negara terbungsu di ASEAN tersebut. Contohnya, para pedagang baju dan usaha kuliner yang berjualan di wilayah dekat perbatasan Indonesia dan Timor Leste. Dubes Okto mengatakan sekitar 80 persen kebutuhan harian masyarakat Timor Leste berasal dari Indonesia.

“Kebutuhan sehari-hari seperti makanan dan kebutuhan lainnya, umumnya datang dari Indonesia karena berbatasan darat langsung dan laut juga sangat dekat. Umumnya dari Surabaya, Jawa Timur. Seperti yang dilihat connectivity juga sudah bagus. Ada dari laut dari kapal Surabaya ke sini (Timor Leste). Apalagi dari darat juga sangat intens karena kita berbatasan langsung dengan Atambua dan Malaka. Hanya dua jam menuju Kota Dili,” tambah Dubes Okto.

Konektivitas dua negara melalui penerbangan Citilink dan Aero Dili juga membantu membantu percepatan pergerakan transaksi ekonomi Timor Leste dan Indonesia. Dalam sehari ada dua kali penerbangan dari Indonesia menuju Timor Leste. Penerbangan biasanya dilakukan dari Bali maupun Kupang, NTT.

Menurut Okto, cerita kelam di masa lalu perlahan-lahan diperbaiki melalui hubungan bilateral Indonesia dan Timor Leste. Menurutnya, masyarakat dari kedua negara tidak bisa melepaskan rasa persaudaraan yang sangat kuat sejak dahulu. Dalam hal penggunaan bahasa, masyarakat dua negara masih menggunakan bahasa Indonesia maupun Tetun. Bahasa Tetun merupakan alat komunikasi nasional masyarakat Timor Leste.

“Memang benar hubungan Indonesia dan Timor Leste ini sangat unik. Kita bukan hanya hubungan antara negara ke negara tetapi ada hubungan persaudaraan dan persahabatan. Timor Leste ini satu pulau, satu daratan dengan Nusa Tenggara Timur (NTT). Antara NTT dan Timor Leste itu, bersaudara, satu suku, satu bahasa. Atambua dan beberapa daerah sekitar ini, kan, berbahasa Tetun,” sambungnya.

Interaksi budaya seperti perkawinan dan pagelaran acara-acara adat dari masyarakat NTT dan warga Timor Leste turut menjadi pengikat hubungan baik dua negara.

Read Entire Article
| | | |