jateng.jpnn.com, SEMARANG - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) Semarang menerapkan sejumlah langkah darurat seusai jebolnya tembok penahan air laut sepanjang 25 meter di Pelabuhan Tanjung Emas pada Jumat (23/5) kemarin.
General Manager Pelindo Semarang Hardiyanto mengatakan penanganan sementara telah dilakukan untuk mencegah kejadian serupa mengingat pasang air laut kembali terjadi pada Sabtu (24/5).
“Saat ini penanganan sementara untuk mengantisipasi kejadian terulang karena hari ini juga ada air pasang. Kami sementara menggunakan sandbag,” ujarnya, Sabtu (24/5).
Sandbag dipasang di atas struktur tanggul yang masih kokoh, kemudian dilapisi terpal dan diperkuat dengan pengecoran di bagian belakang tanggul.
Setelah adukan cor mengering, Pelindo berencana menambahkan sandbag guna menahan tekanan air laut serta membangun kembali pagar penahan menggunakan blok beton.
“Di atas lining (tanggul, red) yang masih berdiri kokoh kami beri sandbag dengan terpal. Kemudian nanti kami cor di belakang lining itu untuk memperkuat. Setelah cor kering, langsung kami bangun pagar itu lagi,” ujarnya.
Pelindo berencana meninggikan tanggul jangka panjang untuk menyesuaikan dengan tren pasang air laut yang kian tinggi, terutama saat musim hujan. Pengajuan investasi untuk proyek peninggian tanggul sedang dipersiapkan.
“Penanganan permanen ke depan, kami akan meninggikan tanggul karena saat ini dengan pasang laut dan hujan, air sudah melimpas,” ujar Hardiyanto.
