jatim.jpnn.com, SURABAYA - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan ketersediaan dan harga MinyaKita dalam kondisi aman menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru 2025/2026).
Kepastian itu disampaikan Direktur Tertib Niaga Direktorat Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) Kemendag Mario Josko seusai memantau langsung stok minyak goreng di Pasar Pucang Anom, Surabaya, Jumat (5/12).
Mario mengatakan pengawasan dilakukan secara intensif untuk memastikan pasokan MinyaKita tetap mencukupi kebutuhan masyarakat di tengah potensi lonjakan permintaan akhir tahun.
Dalam inspeksi tersebut, Kemendag menggandeng Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur, Disperindag Kota Surabaya, Bulog, serta sejumlah produsen minyak goreng, seperti Wilmar, Mega Surya, dan Maesi.
“Dari hasil pemantauan, stok aman, tersedia, dan harga juga sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi). Kami berharap dukungan dari pemerintah provinsi dan kota untuk terus menjaga suplai di Pasar Pucang Anom,” ujar Mario.
Dia menyatakan secara nasional harga MinyaKita relatif stabil dalam satu bulan terakhir. Untuk menjaga kestabilan tersebut, Kemendag meminta produsen dan distributor mengoptimalkan pasokan, terutama di pasar rakyat yang menjadi prioritas penyaluran.
Mario juga menyoroti praktik pengecer yang saling mengambil stok antar toko sehingga turut memicu kenaikan harga di sejumlah daerah. Menurutnya, pengawasan terintegrasi bersama pemerintah daerah, Satgas Pangan, dan para produsen sangat dibutuhkan agar kondisi tersebut tidak terjadi di Surabaya.
“Di Pasar Pucang Anom ini kami berharap semua pihak bisa saling memantau,” katanya.









































