jpnn.com - SEMARANG - Ratusan guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah (Jateng) mengadukan nasibnya karena mengalami berbagai persoalan.
Mereka tergabung dalam Forum Relokasi PPPK Guru Jateng dan didampingi Ketua YLBH Penyambung Titipan Rakyat (Petir) Jateng Zainal Abidin Petir.
Forum ini semula dijadwalkan beraudiensi dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, Rabu (27/8), tetapi batal terlaksana.
Zainal menuding ada intervensi dari salah satu pejabat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jateng yang menganggap audiensi tidak perlu dilakukan.
Sebagai gantinya, Zainal mendatangi kantor Disdikbud Jateng di Jalan Pemuda Kota Semarang dan diterima langsung oleh Sekretaris Dinas, Syamsudin pada Kamis (28/8).
Menurut Zainal, setidaknya 577 guru PPPK menghadapi masalah serius, mulai dari penempatan tanpa jam mengajar (nol jam), lokasi sekolah yang jauh dari domisili hingga ketidaksesuaian mata pelajaran dengan jabatan (nonlinier).
Kondisi ini membuat mereka terancam tidak bisa memenuhi syarat mengajar 24 jam per minggu.
“Kalau tidak terpenuhi, mereka tidak akan mendapat TPG (Tunjangan Profesi Guru) yang besarnya setara satu kali gaji dan biasanya cair tiga bulan sekali. Padahal itu hak mereka,” kata Zainal.